KALTIMNEWS.CO, Mualaf merupakan tanggung jawab bersama khusunya umat Islam. Hal ini tentunya menjadi wujud kesinambungan umat islam dengan pemerintah dalam mengemban bersama tanggung jawab tersebut.
Demikian yang disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mahakam Ulu, Muhammad Yasin kepada Kaltimnews.co, melalui telepon selulernya, Senin (20/12/2021) siang.
Menurutnya salah satu hal yang terpenting dan terbilang urgent pihaknya yakni dengan memberikan bekal pemahaman agama yang lebih kepada para mualaf yang tersebar disejumlah kecamatan di wilayah kabupaten tersebut.
“Untuk menunjang kegiatan tersebut kami bersama dengan sejumlah komisi yang tergabung di MUI Mahulu mlakukan roadshow ke sejumlah kecamatan dengan harapan dapat melakukan pembinaan dan peningkatan ilmu pengetahuan agama kepada para saudara kita yang baru saja masuk di ajaran agama islam,” ujarnya.
Sejumlah komisi yang disebutkan Muhammad Yasin tersebut yakni, Komisi Fatwa, Hukum dan HAM, Komisi Dakwa, Ukhuwah Islamiyah, Pemberdayaan Ekonomi umat, Perempuan, Remaja dan Keluarga, Komisi Pendidikan dan Kaderisasi, Pengkajian dan Penelitian, Komisi Informasi dan Komunikasi, dan Komisi Kerukunan Umat Beragama.
“Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dan terbagi dua tim yakni tim A dan tim B,” sebutnya.
Mengenai lokasi kunjungan Muhammad Yasin menyebutkan jika kedua tim tersebut bertugas masing-masing lokasi yang berbeda sebut saja Tim A yang ia pimpin itu mengambil rute Mesjid Al Fatih Kampung Nyaribungan, Kecamatan Laham.
“Sementara tim B berjumlah tujuh orang yang dipimpin oleh sekertaris MUI Mahulu, Anang Mas'ud, menuju mesjid Al Aqsa di kampung Mamahak Teboq, Kecamatan Long Hubung, adapun enam masjid lainnya seperti Mesjid Al Hidayah di Kampung Rukun Damai, Mesjid Baitul Muttaqin, di Kampung Ujoh Bilang, Mesjid Al Yasin di Kampung Long Bagun Ulu, Mesjid At Taqwa di Kampung Batu Majang, dikunjung secara bersama-sama,” tuturnya.
“Para saudara kita yang mualaf di dalapan mesjid ini, kami berikan Pembinaan dan pelatihan fardhu kifayah, membentuk rukun kematian, pemberian bantuan kitab Suci Alquran, serta perangkat sholat berupa mukenah, sajadah, songkok, selain itu mereka juga kami ajarkan tata cara memandikan dan menguburkan mayat sesuai dengan syariat islam,” terangnya.
Lebih jauh Muhammad Yasin mengaku jika MUI Mahulu memiliki peran sangat penting dalam pembangunan dan memperkuat berbagai sendi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mulai dari etika, moral, spiritual, pencerah, mencerdaskan sekaligus pembimbing umat dengan ajaran dan nilai-nilai Islam.
“Kami melaksanakan semuanya sesuai dengan tujuan MUI yaitu melayani umat (khadimul ummah) dan menjadi mitra pemerintah (shadiqul hukumah), oleh karenanya pembinaan dan penguatan hubungan antar umat beragama merupakan salah satu program yang kami jalankan hingga saat ini,” tutupnya. (*)