KALTINMEWS.CO, Tahun 2024 adalah tahun politik bagi Indonesia. Di tahun tersebut, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) secara serentak, kendati masih terbilang cukup lama namun sejumlah Partai Politik (Parpol) kini tengah memersiapkan dirinya menjadi salah satu kandidat peserta Pemilu di tahun tersebut.
Salah satu masalah yang kerap mencuat dalam Pemilu adalah kampanye hitam (black campaign) yang sering dilakukan oleh salah satu kandidat atau tim kampanye kandidat tersebut untuk menjatuhkan kandidat lainnya.
Black campaign, tidak seperti kampanye negatif (negative campaign), hal ini jelas dilarang karena negative campaign cenderung ke arah fitnah dan menyebarkan berita bohong terkait kandidat tertentu maupun partai tertentu. Namun hal tersebutlah justru dialami oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim).
Pasalnya hingga kini beredar isu jika PAN dikatakan oleh sejumlah tokoh berpengaruh di Mahulu merupakan partai yang hanya diperuntukkan bagi ummat Muslim semata.
Ketua DPD PAN Mahulu, H Abdul Rahman Agus, kepada media ini pun menanggapi perihal Negative campaign yang diarahkan ke pihaknya terserbut, menurutnya kehadiran negative campaign tersebut menjadi bukti jika PAN kini memiliki pengaruh besar dan nama yang cukup hebat di kalangan warga Mahulu.
“Buktinya belum apa-apa, sudah ada yang “kebakaran jenggot” melihat aksi PAN, ini apa coba kalau bukan karena PAN memiliki karismatik dan tingkat popularitas yang tinggi bagi warga Mahulu sekarang ini,” ujarnya, Selasa (23/3/2022) siang.
Menurutnya tidak selamanya partai yang diketuai oleh seorang muslim dikatakan partai Islam.
“Sekarang ini partai berkuasa mana di Indonesia yang bukan pemimpinnya seorang muslim, terus apakah partai yang Ketua Umum (Ketum) nya seorang muslim tersebut dikatakan partai muslim, kan tidak. Semua partai termasuk PAN ideologinya berpijak pada Pancasila,” terang pria yang kerap disapa H Agus ini.
Semua partai di Indonesia kata dia, harus berideologi Pancasila hal ini wajar, mengingat Pancasila memiliki fungsi sangat fundamental.
“Kita ketahui bersama Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum. Sifat Pancasila yuridis formal maka mengharuskan seluruh peraturan perundang-undangan berlandaskan pada Pancasila. Pancasila sebagai dasar filosofis dan sebagai perilaku kehidupan. Artinya, Pancasila merupakan falsafah negara dan pandangan atau cara hidup bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cita nasional,” jelasnya.
“Selain itu Pancasila menjadi karakter masyarakat Indonesia sehingga menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Pancasila merupakan rujukan, acuan sekaligus tujuan dalam pembangunan karakter bangsa, makanya partai di Indonesia harus berideologi Pancasila,” sambungnya.
Di masa kepemimpinananya sebagai Ketua DPD PAN Mahulu, lebih menjunjung kebebasan berpolitik, hal ini terlihat dengan mayoritas pengurus partai tersebut merupakan warga non muslim.
“Namanya aja PAN (Partai Amanat Nasional) artinya Nasionalis, bukan Islami, oleh karenya jangan heran jika semua agama ada di PAN, utamanya di Mahulu,” imbuhnya.
Berbicara penggunaaan hak politik, pria kelahiran 1979 silam ini menjelaskan jika warga Indonesia, tidak bisa dibatasi oleh siapapun termasuk dari kalangan penguasa sekalipun, kecuali bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun TNI/Polri..
“Termasuk penguasa daerah sekalipun, karena di Indonesia pada umunya dan Mahulu pada khusunya para warga (Kecuali PNS dan TNI Polri) bebas memilih partai mana yang akan dijadikan pelabuhan hatinya sebagai anggota maupun pengurus partai, mengingat itu adalah hak mereka sebagai warga,” jelasnya.
Dalam kesempatannya, ia menyayangkan bahwa selama ini masih ada saja, sejumlah oknum pejabat maupun tokoh masyarakat yang berpikiran dangkal terhadap kehadiran PAN di Mahulu.
“Kami sadar kahadiran sejumlah pengurus baru di PAN Mahulu, tentunya menjadi perhitungan besar bagi sejumlah partai lain pada Pemilihan Legislative (Pileg) 2024 mendatang, mengingat kami hadir dengan bukti bukan dengan janji,” tuturnya.
Hadirnya Negative campaign ditubuh PAN Mahulu membuat H Agus semakin yakin akan kemenangan telak yang akan di raih PAN di Pemilihan Legislative (Pileg) mendatang.
“Saya semakin optimis, jika partai yang saya nahkodai ini, akan menjadi partai pemenang pemilu di 2024, oleh karena itu saya mengimbau kepada para anggota, kader, relawan, pengurus partai, sayap partai, untuk lebih merapatkan barisan, demi kemenagan PAN Mahulu di pemilu serentak mendatang,” tutupnya. (*)