KALTIMNEWS.CO, Mulai 1 April 2024, Bandara A. PT Pranoto yang tidak lagi e-money atau kartu pembayaran elektronik, hal ini dilakukan guna memaksimalkan
Penghasilan Asli Daerah (PAD) Kota samarinda dari sisi parkir yang sering mengalami kebocoran.
Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fakhruddin menyambut baik kehadiran system pembayaran berbasis digital tersebut, menurutnya kehadiran system tersebut pastinya akan mendongkrak PAD kota samarinda menadi signifikan.
“Digitalisasi melalui e-money atau kartu pembayaran elektronik lainnya dapat mengurangi tingkat kebocoran. Contohnya, ketika pembayaran tol menggunakan sistem non tunai, efeknya luar biasa dan tingkat kebocoran pun berkurang,” ujarnya.
Namun, ia merasa khawatir jika nantinya kebijakan ini terkendala dengan kualitas jaringan internet. Tidak dipungkiri bahwa terkadang gangguan pada jaringan internet dapat mengganggu aktivitas masyarakat lebih dari gangguan lainnya.
“Maka dari itu, kita juga harus memperhatikan kualitas internet agar penerapan digitalisasi ini dapat berjalan dengan lancar,” tuturnya. (*)