KALTIMNEWS.CO, Kehadiran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Tepian, sejatinya dapat membuka peluang tenaga kerja yang lebih besar. namun pada kenyataannya hingga saat ini masih banyak pelaku usaha skal kecil yang hingga kini mengaku keteteran dalam mengembangkan usahanya.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie kapda kaltimnews.co mengaku menyayangkan perihal tersebut menurutnya dengan kehadiran para pelaku UMKM tersebut setidaknya dapat menekan angka pengangguran yang ada di
Kota Samarinda.
"Minimnya modal usaha membuat para pelaku staraup ini keteteran dalam melaksanakan Bisnisnya belum lagi ditambah dengan akses pasar yang sulit mereka jangkau dalam menjajakan produk olahannya," ujar Novan.
Novan Megungkapkan bahwasanya di 2023, terdapat 362.845 unit UMKM yang tersebar di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Di Samarinda sendiri, ada 103,724 unit UMKM yang tercatat, terdiri dari kuliner 45.653 unit, industri pengolahan 1.522 unit, kerajinan 591 unit, dagang 44.851 unit, dan 11.107 unit," ungkapnya.
Dengan angka tersebut, Novan menilai, jika peran UMKM dalam menggerakkan perekonomian tidak bisa dianggap sebelah mata.
"Pasalnya selain membuka lapangan kerja, UMKM juga memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB), berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi. Serta dapat menjadi wadah kreativitas masyarakat untuk mengembangkan potensi lokal," tuturnya (*)