Deni Sayangkan Penggundulan KHDTK oleh Oknum Yang Tak Bertanggung Jawab 

Ads
Rubrik : Samarinda | Topik : DPRD Samarinda | Terbit : 10 April 2025 - 19:00

 Deni Sayangkan Penggundulan KHDTK oleh Oknum Yang Tak Bertanggung Jawab 
Ketua Komisi III DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar

KALTIMNEWS.CO, Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) milik Universitas Mulawarman dibabat habis oleh oknum tidak bertanggung jawab. Aksi penggundulan hutan yang sejatinya menjadi habitat Flora dan Fauna lokal tersebut menuai keritik keras dari sejumlah pihak

Deni Hakim Anwar misalnya, Ketua Komisi III DPRD Samarinda ini menngaku kecewa dengan kasi pengudulan hutan tersebut.

"Kawasan hutan ini secara khusus ditetapkan oleh pemerintah untuk mendukung kegiatan penelitian, pengembangan, pendidikan, dan pelatihan di bidang kehutanan dan lingkungan hidup. KHDTK dikelola oleh lembaga-lembaga pendidikan atau penelitian, seperti perguruan tinggi dan lembaga litbang (penelitian dan pengembangan) dan dengan adanya aksi seperti ini secara tidaklangsung itu menjadi masalah yang seius," ucap Deni Kamis (10/4/2025).

Deni menilai jika aksi penggundulan hutan tersebut terjadi akibat pengawasan terhadap kawasan yang sangat longgar.

“Kurangnya pengawasan menjadikan lahan kita lebih mudah untuk disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” tuturnya.

Penanganan masalah ini pun merupakan wewenang Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum LHK) serta Inspektur Tambang.

Meski begitu, ia menyebut akan turut mengawasi penyelidikan masalah ini. Ia meminta, agar segala pihak menunggu hasil investigasi resmi dari yang bersangkutan.

Di sisi lain, ia menyoroti kewenangan pertambangan yang menjadi ranah pemerintah pusat. Menurutnya, hal tersebut memberi ruang yang sempit bagi pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan.

Meski tidak memiliki wewenang untuk mengeluarkan izin, ia meminta agar pemerintah daerah diajak untuk aktif melakukan pengawasan terhadap pertambangan di wilayahnya.

“Jangan nanti kalau sudah lahannya rusak, baru daerah yang merasakan dampaknya,” tuturnya (*)

  • Penulis : Arief
  • Editor : Redaksi Kaltimnews