Menjelajah Sungai Mahakam Dengan Kapal Pesiar Queen Orca Houseboat

Menawarkan Kamar Layaknya Hotel Berbintang

Rubrik : Leisure | Topik : Kukar | Terbit : 11 November 2020 - 23:02

Menjelajah Sungai Mahakam Dengan Kapal Pesiar Queen Orca Houseboat
Queen Orca Houseboat -- ww.kaltimnews.co / Foto: Istimewa

KALTIMNEWS.CO, Kukar – “Selamat pagi, Selamat datang di Queen Orca” begitulah sambutan hangat yang kami terima saat pertam kali kaki menginjak kapal Wisata Queen Orca Houseboat, oleh salah satu nahkoda kapal tersebut. Yah kapal wisata yang layaknya merupakan kapal Pesiar Sungai Mahakam hari itu membawa kami mengunjungi sejumlah wisata di Desa Sebulu bersama dengan sejumlah wartawan dalam acara Gatering Jurnalist Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim).

Sebanarnya perjalan ke Desa Wisata Lekaq Kidau, dapat anda tempuh dengan perjalanan yang sangat ringkas, anda bisa melakukan perjalanan darat dengan akses yang cukup mudah guna sampai ke destinasi wisata tersebut.

Namun bukan itu yang hendak kami lakukan kali ini, dengan kapal ini kami menikmati pejalanan wisata yang cukup eksotik, lantaran sepanjang perjalanan diatas bentangan sungai Mahakam kami terus dipukau dengan sejumlah panorama alam yang jarang kami temui sebelumnya.

queen-orca.

Desain by Arief kaseng

Berbicara tentang Queen Orca Houseboat, kapal ini sangat menarik perhatian kami, pasalnya kapal ini dilengkapi dengan 11 kamar yang bisa menampung 22 orang, layaknya hotel berbintang, kapal ini juga menyajikan makanan bagi para penumpangnya. Kapal dengan dua lantai tersebut juga dilengkapi dengan ruang karaoke, ruang makan, serta Dek yang berada di anjungan belakang kapal yang sengaja diciptakan sebagai tempat tempat bersantai bagi para penumpang.  

Selain menawarkan wisata pengalaman napak kilas transportasi jalur sungai menuju ke sejumlah titik kunjungan, selain itu sejumlah fasilitas pendukung yang menjadi kelebihan tersendiri dari kapal ini sebut saja dfasilitas ruang meating yang dapat digunakan seraya anda berlayar, terkait harga kapal ini menawarkan harga Rp 3,5 juta dengan durasi pemakaian selama 4 jam.

Kami pun mendapat kehormatan tersendiri untuk menikmati layanan rapat di area lantai dua kapal terserbut, dipimpin Kepala Bidang Pengembangan Komunikasi Publik (PKP) Diskominfo Kukar, Ahmad Rianto, rapat yang dihadiri puluhan jurnalis tersebut dilaksanakan seraya menikmati pelayaran menuju destinasi tujuan.

Diruangan yang berukuran sekira 5x7 meter tersebut, terdapat sebuah meja panjang yang digunakan secara multi funsi, yang saat rapat dapat digunakan sebagai tempat rapat dan jika saat makan digunakan sebagai meja makan bagi para wisatawan.

“Kapal ini sangat berbeda dengan kapal wisata lainnya, lantaran kapal ini ikut menawarkan ruang meeting tentunya dengana fasilitas tersebut para peserta meeting akan menikmati nuansa baru dengan suasana nyaman, lantaran selama kegiatan meeting para penumpang akan disajikan dengan seguhan panorama alam yang membuat peserta rilex,” ujar Ahmad Rianto.  

suasana-rapat-queen-orcha.

Suasana rapat didalam kapal Queen Orca saat gelaran Getering jurnalist yang dilaksanakan oleh Diskominfo Kukar -- ww.kaltimnews.co / Foto: Istimewa

Selain itu dirinya menyebutkan jika Queen Orca Houseboat merupakan satu satunya kapal wisata yang menawarkan akses tersebut.

“ini pertama di Kukar bahkan di Kaltim, selain dilengkapi dengan ruang meeting kapal ini merupakan satu satunya kapal yang menawarkan fasilitas kamar inap bagi para wisatawan,” imbuhnya.

 Dalam catatan yang kami dapatkan, kapal ini dapat berlayar hingga ke Kutai Barat (Kubar) sesuai dengan keinginan dari para penumpang. 

“Destinasi kapal disesuikan dengan keinginan penumpang, kalau yang terjauh itu hingga ke Kubar,” ujar Dedi Nala General Manager Queen Orca Houseboat.

Queen Orca Houseboat sendiri sebenarnya bukan barang baru di Sungai Mahakam, jika kita merunut sejarah kapal ini sebenarnya sudah hadir sejak 1995 silam, namun kala itu, kapal ini belum difungsikan layaknya seperti sekang ini.,

Berbicara ketangguhan, kapal ini dinilai cukup tangguh lantaran kapal ini dibuat dari kayu-kayu pilihan. Hal tersebut tidak dipungkiri mengingat pada eranya di Bumi Kalimantan memang masih terkenal dengan kejayaan kayu yang ia miliki.

“Saat 1995 itu masih zaan kejayaan kayu. Sehingga mencari kayu masih mudah, oleh karena itu tidak heran jika kapal ini masih menggunakan kayu pilihan yang bertahan hingga sekarang,” kata dia.

Saat Bupati Kutai Kartanegara dijabat Syaukani Hasan Rais, Kutai Permai (nama sebelum Queen orca housboat)  menjadi langganan Pemerintah Kabupaten Kukar untuk mengunjungi sejumlah desa di Kukar. Bahkan, bupati sebelumnya, Rita Widyasari juga sempat menyewa kapal ini untuk digunakannya berwisata beberapa hari.

“Bupati Rita kala itu sengaja menggunakannya untuk mengunjungi desa-desa dalam rangka kampanye pemilihan kepala daerah,” sebutnya.

Diakhir 2019 lalu, Dedi Nala kemudian dipercaya menjadi pengelola kapal wisata ini, namun bukan mudah bagi dia dalam mengoperasionalkan kapal yang baru dipercayakannya ke dirinya tersebut, mengingat sebelumnya kapal ini memiliki sejumlah kerusakan yang dinilai cukup vital, lantaran terlalu lama tidak beroperasi.

Kendati demikian, sejumlah renovasi yang ia lakukan tentunya tanpa mengubah bentuk awal kapal ini dapat menampung kapasitas 40 penumpang.

“Akan ada renovasi lanjutan untuk menambah kapasitas dan mengganti bagian yang rusak,” kata Dedi.

Dedi juga memaparkan akan merenovasi sejumlah ruangan guna menambah jumlah kamar, hal ini ia lakukan lantaran kapal ini mulai diminati oleh kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Mayoritas yang menggunakan kapal ialah pengusaha, rombongan keluarga, instansi atau lembaga pemerintahan, dan perusahaan swasta. Oleh kerenanya kedepan, kami ingin merenovasi agar kamar yang ada dapat digunakan untuk menampung hingga 26 orang, selin itu jika memungkinkan kami juga akan melakukan renovasi tahap ketiga di lantai dua kapal,” imbuhnya.

Selama pendemi Covid-19 Queen Orca Houseboat terpaksa baru bisa membuka pelayanan pelayaran wisatanya pada Agustus lalu.

“Niat awal memperkenalkan dulu. Strategi promosi awal, perusahaan mensubsidi. Tamu pertama tamu dari Tepian Pandan. Ingin melihat danau semayang, melintang, dan danau jempang,” kata Dedi.

Dari faktor keselamatan, Dedi mengungkapkan saat renovasi tahap awal dirinya langsung berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kukar.

“Alhamdulillah perangkat keselamatan sudah dicek, memenuhi syarat dan mendapatkan izin. Termasuk sertifikasi kapten, kapten ini sejak awal kapal dibuat tahun 1995. Dia merawat kapal seperti merawat barang diri sendiri,” ungkap Dedi.

Dirinya tidak menyagkal jika keberadaaan kapal wisata yang kini ia Kelola tersebut membutuhkan sejumlah Kerjasama dengan pemerintah daerah setempat.

“Kami akan memperbanyak kerja sama dengan pemerintah setempat dalam hal kampung wisata, agar penumpang bisa memilih rute yang ingin dilalui,” pungkas Dedi. (*)

  • Penulis : Arief Kaseng
  • Editor : Redaksi Kaltimnews