Iklan Puasa DPRD Samarinda

Ali Fitri Noor Menutup Kegiatan Belajar Bareng Akuntansi Keuangan Daerah

Keuangan Sehat WTP Didapat Menuju Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Akuntabe

Ads
Rubrik : Samarinda | Topik : Pemkot Samarinda | Terbit : 02 December 2020 - 14:00

Ali Fitri Noor Menutup Kegiatan Belajar Bareng Akuntansi Keuangan Daerah
Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Sekot Samarinda Ali Fitri Noor saat menutup menutup Kegiatan Belajar Bareng Akuntansi Keuangan Daerah dan Membuka Klinik Akuntansi Keuangan Daerah -- www.kaltimnews.co /Foto: Istimewa

 banner-baru-Kominfo-Samarinda.

KALTIMNEWS.CO Samarinda - Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Sekot Samarinda Ali Fitri Noor menutup Kegiatan Belajar Bareng Akuntansi Keuangan Daerah dan Membuka Klinik Akuntansi Keuangan Daerah dengan motto "Keuangan Sehat WTP Didapat Menuju Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Akuntabel" di lingkungan Pemkot Samarinda. 

Acara ini diselenggarakan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Samarinda Selasa (01/12/2020) di Ballroom Hotel Harris Lantai 5 Samarinda.
“Kegiatan ini merupakan proyek jangka panjang. Visi dari BPKAD dengan menyelenggarakan acara ini adalah secara berkala untuk terus melakukan peningkatan kualitas terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) di Pemkot Samarinda, khususnya yang menangani keuangan daerah,” ucap Ali Fitri.

Menurutnya target terbesarnya adalah bila kualitas SDM ditingkatkan, maka pengelolaan keuangan akan menjadi sehat, transparan dan akuntabel. 

“Jika pengelolaan keuangan kita sehat, maka WTP sudah pasti dapat dipertahankan,” papar Ali Fitri yang mewakili Walikota Samarinda Syaharie Jaang. 
Ali Fitri juga berkeluh kesah masalah di daerah itu mulai dulu kendalanya selalu dihadapkan dengan konsep atau sistem yang berubah-ubah dari pusat. 
“Tahun ini kita melakukan perubahan yang fundamental yaitu dengan Sistim Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Sebenarnya perlu ada pendekatan dari pusat agar lebih humanis artinya kita harus belajar dulu,” bebernya. 
Karena yang namanya sistem baru menurutnya itu tidak bisa langsung sempurna, pasti ada kekurangan-kekurangannya. 
“Semua itu yang kami harapkan ada sinergitas dari Departemen Keuangan dari BPKP juga biar semuanya itu nyambung. Berharap kepada bapak-bapak dari Departemen Keuangan tak terlalu ekstrim karena kita masih tahap belajar. Kalau bisa semua itu ada standar kesamaan, karena moto Satu Data Indonesia Satu Informasi itu kita sangat mendukung, tetapi dalam implementasinya pasti ada proses,” pinta Ali Fitri. 

Sementara itu Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Provinsi Kaltim Midden Sihombing sebagai salah satu narasumber menjelaskan akuntabilitas tidak bisa dilepaskan dari transparansi juga profesi akuntan.

“Melihat perkembangan terakhir ini dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat memprediksi suatu saat tenaga akuntasi akan berkurang atau tidak banyak karena sudah otomatis bisa diprogram lewat suatu aplikasi. Kalau zaman dulu akuntasi perlu mencatat. Zaman sekarang akuntasi harus dikembangkan lagi bukan hanya mencatat saja, tetapi harus bisa menganalisa, sehingga akuntasi juga bisa buat masukan kepada bagian perencanaan untuk membuat kebijakan transaksi,” tutup Midden. 

Hadir pula Plt kepala BPKAD Decky Zulkifli, Kepala Inspektorat Daerah kota Samarinda Mas Andi Suprianto, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Kaltim, peserta mewakili dari OPD di Lingkungan Pemkot Samarinda, serta tamu undangan terkait lainnya. (*)

  • Penulis : Arief
  • Editor : Redaksi Kaltimnews