KALTIMNEWSO, Sejatinya sekolah merupakan lembaga yang dapat menggali dan mengembangkan kompetensi peserta didik menjadi sebuah prestasi yang dapat membanggakan peserta didik, orang tua, sekolah, bangsa dan negara.
Meraih sebuah penghargaan atau prestasi tentu kita semua sepakat bahwa tidak semudah yang dibayangkan untuk mewujudkannya, diperlukan persiapan dan perencanaan yang matang, pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, kerja keras bahkan meterial, itupun belum cukup, doa dan hasil tentunya kita kembalikan kepada Allah Subhanahu Wataalah sebagai Maha Penentu.
Prestasi sendiri merupakan hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan baik secara perorangan maupun berkelompok dibawa bimbingan atau arahan dari pendamping, guru, atau tim pelatih.
Keberhasilan orang tua dalam menunjang pendidikan dan prestasi anak pun tergantung pada eratnya hubungan orang tua dengan sekolah dalam hal ini agen sosialisasinya adalah guru yang merupakan pionir terdepan di sekolah untuk menggali potensi bakat, minat yang dimilki peserta didik agar kelak dapat menemukan jatidiri anak sebagai insan yang berprestasi yang dapat dibanggakan.
Meraih prestasi tentunya melibatkan banyak unsur pendukung, sarana dan prasarana, dukungan atau partisipasi seluruh elemen yang ada di sekolah, baik itu Komite sekolah,
pengawas sekolah, dewan guru, tenaga administrasi sekolah, pengelola kantin, tenaga kebersihan sekolah serta partisipasi orang tua/wali siswa, hal ini dilakukan untuk bersinergi secara keseluruhan untuk mencapai tujuan yang dicanangkan dari semula
PENUH PENGABDIAN
Dulu apabila menyebut nama wilayah ini "Palaran" maka terbayang jauh, daerah pinggir banyak tanjakan, akses jalan belum baik, transfortasi hanya diakses lewat jalur sungai, becek dan lain lainnya yang seperti akan membuat orang berpikir untuk berkunjung, namun seiring dengan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah semua bisa dijangkau dengan cepat apalagi ditunjang perkembangan teknologi informasi yg mudah untuk diakses oleh siapapun.
Tenaga pendidik SMAN 6 Samarinda tidak semua tinggal dI Palaran akan tetapi juga ada di kota, mereka selalu bersemangat, untuk terlibat langsung dalam kegiatan sekolah tanpa kenal lelah, maka tidak berlebihan di setiap kegiatan bapak dan ibu guru selalu penuh antusias membimbing, mengarahkan, memotivasi siswa untuk meraih prestasi sesuai bidangnya, kegiatan lomba dan tugas sekolah lainnya juga selalu bertanggung jawab sesuai tugas yg diberikan, semua dilakukan dengan penuh pengabdian tanpa menuntut ini dan itu, dengan prinsip apa yang mampu diberikan pada sekolah tempat mengabdi selama ini.
MEMBANGUN KOMUNIKASI
Proses sosialisasi dapat terwujud melalui komunikasi dan interaksi antar semua unsur yang ada di sekolah, sadar sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu individu dengan individu lainnya, bapak dan ibu guru serta orang tua/wali siswa selalu terjalin komunikasi yang baik dengan mengedepankan prinsip saling asah, saling asuh dan asih, dengan demikian selalu terjaga kelangsungan hubungan baik dalam wujud norma dan nilai untuk harmonisasi dalam sebuah komunitas.
Tidak akan pernah ada persoalan besar apabila ada kemuan untuk selalu mengkomunikasikannya, sebaliknya masalah kecil akan menjadi masalah besar apabila tidak ada kemauan duduk bersama untuk mencari jalan keluarnya, sebagai contoh, rapat dilaksanakan baik bersama dewan guru, wakil kepala sekola, tenaga Administrasi sekolah, tenaga kebersihan, pengelola kantin, security, semua dilakukan dengan tujuan adalah mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada dan merencanakan apa yang akan dilaksanakan kedepannya agar dapat tertata dengan baik, interaksi yang harmonis dari setiap elemen adalah sangat penting dan utama dalam membangun komunikasi, unsur ini merupakan suatu yang punya peran penting dalam meraih sebuah prestasi.
PEMBIMBING YANG HANDAL
Seorang guru juga merupakan pelatih, motivator, atau pembimbing dalam malaksanakan aktifitas di sekolah, tentunya seorang guru harus memiliki kemampuan atau kompetensi dalam mengarahkan siswa sesuai kemampuan, bakat minat anak didik yang pada akhirnya anak didik dapat memahami dirinya dan kemampuan yang dimiliki, peran guru dalam membimbing siswa tidak dapat dipungkiri akan keberadaannya, guru bimbingan konseling (BK).
Sebut saja misalnya dalam melaksanakan tugasnya melalui tes bakat minat anak didik, adalah sangat besar pengaruhnya terhadap pemilihan jurusan atau pemilihan mata pelajaran yang kelak tidak menyulitkan peserta didik dalam mengikuti pelajaran sesuai dengan pilihannya.
Dalam hal ini guru mata pelajaran tidak menemui kesulitan dalam menyampaikan meteri mata pelajaran sesuai bidang yang diampunya, begitu juga dengan pilihan ekstra kurikuler yang akan diikuti peserta didik melalui angket sehingga peserta didik tidak salah dalam menentukan pilihan, yang jelas semua diarahkan sesuai bakat minat dan kemampuan dimiliki peserta didik, demikian juga halnya pada bidang pembinaan keagamaan atau kerohanian yang senantiasa mendapat pembimbingan atau pembinaan tentu ini semua dapat berjalan dengan baik karena pola pembinaan dengan menganut asas sinergitas atau kebersamaan.
HASRAT UNTUK BERPRESTASI
Motivasi berprestasi merupakan suatu proses psikologis yang mempunyai arah dan tujuan untuk sukses sebagai ukuran terbaik dinama hal tersebut merupakan capaian yang diperoleh melalui satu kegiatan yang diikuti apakah itu prestasi akademik maupun prestasi yang didapat melalui kegiatan non akademik, prestasi adalah merupakan hasil dari usaha yang dilakukan, untuk mencapai prestasi yang baik tidak lepas dari seberapa besar persiapan dan usaha yang dilakukan.
Setiap pendidik seĺalu mempunyai target bahwa anak didiknya bisa meraih prestasi optimal baik itu melalui prestasi akademik maupun prestasi non akademik.
Prestasi dapat dicapai melalui bimbingan yang optimal dari seorang pembimbing baik itu guru, maupun pelatih, guru atau pelatih harus punya kemampuan untuk memberi motivasi, meningkatkan keinginan anak untuk meraih cita citanya dengan maksud agar dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik kelak.
Dengan motivasi dan bimbingan yang dilakukan melalui berbagai metode dapat dipastikan siswa dapat meningkatkan hasrat dirinya untuk mengetahui lebih jauh dan banyak lagi, motivasi berprestasi merupakan daya penggerak untuk mencapai tarap prestasi yang lebih tinggi baik itu prestasi belajar atau yang lebih lazim disebut prestasi akademik maupun prestasi non akademik yang mengarah pada skill atau kinestetik (keterampilan gerak).
Kunci untuk meraih prestasi adalah terletak pada ketekunan untuk selalu berani mencoba dan mencoba untuk meraih apa yang belum didapat dari yang dicita citakan, semoga segala usaha yang dilakukan senantiasa mendapat kemudahan dan petunjuk dalam meraihnya, akhirnya selamat berkarya sebagai wujud kecintaan dan cerminan pengabdian pada nusa, bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini, sukses selalu. (*)